Koran Ibu Dila Mengas

Media Keaksaraan Perempuan

cara mendapat Penghasilan tambahan tanpa modal


Suatu sore redaksi dila mengas mengunjungi warga belajar keaksaraan yang di pusatkan di dusun marga makmur desa Empang bawa Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa. Tanpa sengaja melihat Ibu Kabatia sedang Mengiris sesuatu diberanda rumahnya, kemudian kami mendekat:
Dila Mengas: Assalamualai’kum
Ibu Kabatia: Waalaikum salam.
Dila Mengas: Lagi ngapain Ibu ?
Ibu Kabatia: mengiris gadung.
Dila Mengas: dapat darimana gadung itu?
IBu Kabatia: Dibawa suami dari ladang. Kebetulan disana banyak gadung.
Dila Mengas: Untuk diapakan setelah diolah ibu?
Ibu Kabatiah: Sebagian dimakan dan sebagian lagi dijual dan alhamdulillah bisa untuk beli lauk dipasar.Banyak yang bertanya bagaimana mengolah gadung, dan saya jawab tapi mereka hanya sekedar bertanya padahal dengan usaha ini mereka bisa mendapatkan uang tambahan.
Dila Mengas: Betul bu.
Kemudian ibu Kabatia menceritakan bahwa gadung ini diambil tanpa modal, coba dihitung suami saya pergi keladang setiap hari untuk membersihkan ladang untuk bertanam padi, ditempat itu banyak tumbuh pohon gadung.Besar-besar lagi. Ini yang saya kupas ini Cuma dua butir kalau sudah diolah bisa dijual dengan harga Rp. 20.000,- itu kan bisa untuk ongkos suami saya keladang juga untuk beli ikan. Coba bayangkan kalau tidak ada usaha ini. Setiap hari suami saya pasti ke ladang dengan ongkos Rp. 4.000 pulang pergi setiap hari. Kalau suami saya ke ladang selama dua bulan coba hitung berapa ongkos yang harus dikeluarkan. Rp.4.000 x 60 hari sama dengan Rp. 240.000. ada tidak ada usaha ini suami saya pasti keladang .bawa tidak bawa pulang gadung kan tetap keladang.
Nah dengan adanya usaha ini ongkos suami saya keladang bisa tertutupi.makanya saya bilang ini usaha tanpa modal.
Dila Mengas: Oh ya bu, terus yang lainya mau nggak ikut usaha Ibu.
Ibu Kabatia: Nggak mau karena mereka malas dan nggak bisa mengolahnya. Padahal saya mau mengajarkan mereka.

Itulah cuplikan obrolan kami dengan Ibu Kabatia.
Ternyata apa yang disampaikan oleh ibu kabatia sangat menarik, dan bisa kita jadikan contoh agar kita dapat melihat potensi-potensi yang ada disekitar kita yang bisa kita jadikan pengghasilan tambahan tanpa harus keluar modal
Ibu kabatia merupakan sosok yang tanpa sadar mengikuti anjuran pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan sepeti yang akhir-akhir ini digalakan oleh pemerintah, Ibu Ani Yudoyonopun Mengiklankan hal tersebut. Mengapa kita tidak mau mengikuti hal tersebut , mungkin karena rasa malas seperti yang ibu kabatia katakan. Dan kita akan menjadi yang seperti ini selamanya

Tinggalkan komentar

Navigasi

Tentang

Writing on the Wall is a newsletter for freelance writers seeking inspiration, advice, and support on their creative journey.